
Mengenal Risiko Investasi Cryptocurrency – Kolonginfo.com. Investasi kripto yang menjanjikan pengembalian tinggi juga memiliki risiko tinggi.
Orang-orang, terutama kaum muda, cenderung berinvestasi dalam cryptocurrency. Investasi berbasis cryptocurrency ini menawarkan pengembalian yang cukup tinggi dan seringkali mudah diakses.

Mengenal Risiko Investasi Crypto
Namun sebelum berinvestasi, para investor harus memahami risiko berinvestasi di cryptocurrency.
Untuk memudahkan Anda memahami risiko berinvestasi di mata uang kripto, berikut cara mengenal risiko investasi crypto.
Tidak ada underlying asset
Risiko pertama dari investasi cryptocurrency adalah kurangnya aset yang mendasarinya. Hal ini diamini oleh Erwin Haryono, CEO BI Communications.
Mengutip dari laman Katadata, BI memang memperingatkan investor tentang risiko berinvestasi di mata uang kripto karena aset dasar tidak ditemukan.
Aset yang mendasari itu sendiri adalah aset keuangan dan berfungsi sebagai referensi dasar untuk harga derivatif.
Dalam prinsip keuangan Islam, aset yang mendasari harus ada untuk menghindari transaksi ilegal, yang sering disebut dengan riba.
Keberadaan aset yang mendasari, yang menjadi perhatian keamanan dalam protokol yang melibatkan banyak pihak yang bertukar kontrak derivatif, dapat dianggap lebih terkontrol dan jauh dari masalah penipuan.
Fluktuasi nilai tinggi
Selain kurangnya aset dasar yang jelas, risiko investasi crypto lain yang telah diperingatkan oleh OJK adalah volatilitas nilainya yang tinggi.
Volatilitas itu sendiri mengacu pada naik turunnya nilai. Hal yang sama berlaku untuk mata uang digital.
Menurut beberapa pakar keuangan, aset kripto adalah salah satu komoditas dengan nilai volatilitas yang lebih tinggi.
Artinya investasi yang dilakukan bisa naik sewaktu-waktu, namun tidak menutup kemungkinan malah turun tajam.
Jadi, dengan kata lain, ketika Anda mulai berinvestasi di cryptocurrency, keuntungan dan kerugiannya tidak dapat diprediksi, jadi wajar saja jika investasi ini tergolong sangat spekulatif.
Kemungkinan serangan siber tinggi
Risiko investasi crypto lainnya yang jelas adalah serangan siber. Ya, karena investasi ini dilakukan secara digital, investor pasti akan mengalami risiko kerugian.
Dikutip dari laman CNBC Indonesia, sepanjang tahun 2019 saja, total kerugian akibat pencurian dan kejahatan peretasan mata uang digital mencapai $4,52 miliar atau sekitar 63 triliun rupiah.
Angka itu bahkan dua kali lipat dari sekitar $1,74 miliar pada tahun sebelumnya.
Menurut perusahaan, pencurian aset crypto, terutama bitcoin dan data e-commerce, akan tetap merajalela selama bertahun-tahun yang akan datang.
Dari Bill Gates ke kelas Elon Musk yang akun media sosial Twitternya diretas, peretas mengunggah tweet yang meminta pengikut mereka untuk mengirim bitcoin.
Para peretas disebut-sebut meraup untung sangat besar dari operasi ini, yakni Rp 4,1 miliar.
Penipuan berkedok ICO
Penipuan dengan kedok ICO alias penawaran koin awal juga disebut-sebut sebagai risiko investasi cryptocurrency.
Pelaku penipuan ICO ini mungkin menawarkan ICO palsu atau nama sah untuk menipu investor. Mereka biasanya menawarkan koin “pertama” sebelum diluncurkan sebagai taktik penipuan.
Mengutip laman Integrity Indonesia, penipuan ICO sudah merajalela sejak 2017, empat tahun lalu.
Sepanjang tahun, penipuan berkedok ICO telah mengakibatkan banyak korban, bahkan sebanyak 30.000 investor, dengan total nilai kerugian $225 juta.
Mode pump and dump
Risiko investasi cryptocurrency ini juga dibahas di halaman Integrity Indonesia. Beberapa orang mengatakan bahwa sebelum era peredaran mata uang digital, pola pump-and-sell sebenarnya sudah ada.
Model pumping sendiri kini banyak digunakan bahkan dipublikasikan melalui media sosial seperti Telegram dan Reddit.
Penipuan mengalir seperti penjahat yang membeli altcoin dengan harga tertentu dan melakukan penipuan pemasaran.
Jadi bahkan dengan kapitalisasi pasar yang sangat rendah, koin tersebut tampaknya memiliki nilai yang sangat berharga.
Ada baiknya Anda jangan hanya berharap untung, karena pada dasarnya selain untung ada potensi risikonya, jadi jika sudah mengetahui risikonya, Anda bisa bertindak hati-hati dan bijaksana.
Platform Resmi
Meski begitu, keuntungan yang Anda dapatkan lebih besar. Anda perlu berinvestasi crypto melalui platform resmi yang memiliki reputasi baik. untuk mencegah penipuan. Dengan begitu, Anda bisa berinvestasi dengan nyaman dan aman.

Di Indonesia sudah terdapat beberapa platform cryptocurrency resmi yang terdaftar Bappebti. Untuk mengetahui 5 aplikasi yang terdapat resmi Bappebti dapat dibaca disini. Dari kelima platform tersebut Tokocrypto menawarkan program referral dan aktif mengadakan event.
Untuk mengetahui program referral dan event terbaru dapat memantau halaman disini. Jika ingin mendapat potensi komisi sebesar 20% gratis dari fee trading. Silahkan Anda mendaftar tokocrypto dengan menggunakan ID atau melalui link ini (8Z95CH22)
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Leave a Reply