
Pentingnya Pengembangan Potensi Diri Bagi ASN dan Non ASN – www.kolonginfo.com. Sobat kolonginfo.com harus paham pentingnya pengembangan potensi. Pentingnya pengembangan diri adalah pengembangan segala potensi dapat dalam hal pengetahuan dan menyempurnaan keterampilan baik pada diri sendiri maupun orang lain. Bagi seorang pegawai atau tenaga kerja ASN maupun Non ASN, akan dituntut untuk berkembang dengan harapan dapat memajukan organisasi.
Pendahuluan
Bagi suatu organisasi, kompetensi sumber daya manusia atau pegawai sangatlah penting. Kompetensi sebagai karakteristik individu akan menjadi penentu bagaiman organisasi mencapai tujuan bisnisnya.
Kompetensi teknis maupun kompetensi manajerial (non teknis) menjadi senjata sebagai modal organisasi menyelesaikan permasalahan dan mencapai target. Itulah mengapa organisasi atau perusahaan yang sehat akan mengelola pengembangan kompetensi pegawainya. Biaya untuk meningkatkan kompetensi seperti pelatihan juga tidaklah murah.
Pengembangan Potensi
Pengembangan diri adalah kemampuan meningkatkan pengetahuan atau menyempernakan keterampilan diri yang relevan dengan tugas pekerjanaan. Selain itu, pengembangan diri juga tidak berfokus pada diri sendiri saja namun juga bagi orang lain. Pengembangan diri juga merupakan salah satu aspek dalam kompetensi manajerial.
Kompetensi Pengembangan Diri
Pada umumnya, pengembangan diri proses yang bertahap. Contoh paling mendasar adalah, kemampuan pegawai paham tentang prinsip, praktek serta bertanggung jawab pada pekerjaannya sendiri.
Pegawai akan dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya tanpa bantuan atau pengawasan langsung, namun pegawai baru bekerja akan perlu pelatihan dasar terlebih dahulu. Organisasi yang sehat akan membimbing atau berbagi pengetahuan bagi pegawai baru.
Setelah itu pegawai yang berada di level menengah, pegawai tersebut sudah dipercaya dan menunjukan kecepatan dan ketepataan,serta bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan kelompok.
Level selanjutnya adalah, oegawai mampu beradaptasi dengan situasi yang kompleks dan risiko yang lebih tinggi, tentunya berbeda antara pegawai senior dengan junior. Pegawai senior akan memiliki jam terbang, sebagai contoh mutasi pegawai dalam unit baru.
Level terakhirnya adalah ahli, pegawai sudah ahli dalam penguasaan teknis dan non teknis, pegawai tersebut dipercaya untuk memimpin, serta memahami keilmuan multidisipliner.
Penutup
Sobat kolonginfo.com, pengembangan potensi diri dan orang lain, memiliki peran yang penting dalam suatu organisasi. Organisasi yang sehat akan mendukung proses pengembangan diri bagi pegawainya, seperti penyelenggaran diklat, rotasi unit serta memperhatikan jenjang karir. Dengan pengembangan diri, maka potensi munculnya pendekatan baru yang lebih efisien dan efektif dalam rangka menyelasaikan suatu permasalahan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sumber: Diolah dari berbagai sumber.