
Indikator Parabolic SAR (Stop and Reversal) untuk Investasi – www. kolonginfo.com. Permasalahan dalam berinvestasi adalah menentukan trend. Kemana arah trend dan kapan trend itu dimulai atau berhenti. Dalam melakukan analisis teknikal, dibutuhkan perangkat-perangkat dan indikator tertentu yang digunakan untuk mengukur keadaan real ke dalam nilai-nilai yang dapat diproses secara matematis salah satunya adalah Parabolic SAR. Kali ini admin kolonginfo.com bahas terkait metode Parabolic SAR.
Latar Belakang Penggunaan Indikator Trading
Investasi atau penanaman modal yang bertujuan untuk mendapatkan laba di masa depan menjadi sebuah trend yang dilakukan untuk menyikapi pergerakan pasar valuta asing. Pasar valas adalah salah satu instrument yang memfasilitasi perdagangan jangka panjang tersebut.
Harapan yang dilakukan oleh para penanam modal idealnya adalah untuk mendapatkan return berupa capital gain yang maksimal dengan meminimalkan resiko dengan cara membeli maupun menjual suratnya pada waktu yang tepat.
Permasalahan dalam berinvestasi adalah menentukan trend. Kemana arah trend dan kapan trend itu dimulai atau berhenti.
Analisis Teknikal
Dalam melakukan analisis teknikal, dibutuhkan perangkat-perangkat dan indikator tertentu yang digunakan untuk mengukur keadaan real ke dalam nilai-nilai yang dapat diproses secara matematis. Ada banyak indikator yang umum digunakan oleh para investor seperti Moving Average (admin kolonginfo pernah bahas), Parabolic SAR, Relative Strength Index, dan masih banyak indikator lain.
Indikator tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu kelemahan dari tiap-tiap indikator tersebut adalah adanya kemungkinan error yang mengakibatkan prediksi menjadi salah. Beranjak dari permasalahn tersebut dimaksudkan dengan menggunakan indikator berlapis yang disusun dapat mengurangi presentase error pada perhitungan dan dapat meminimalisir resiko dalam berinvestasi.
Pengertian Parabolic SAR
Parabolic SAR (Stop and Reversal) adalah sebuah indikator untuk menentukan titik balik potensial dari sebuah trend pada bidang trading. Indikasi titik balik dari PSAR adalah ketika nilai SAR bertabrakan dengan nilai harga asli nya, jika nilai SAR berada diatas harga, biasa disebut Bullish, jika SAR berada dibawah harga, biasa disebut Bearish.
Formula Metode Parabolic SAR
Berikut adalah fungsi dari Parabolic SAR.
SARn+1 = SARn + AF ( EP – SARn )
Dimana SARn dan SARn+1 menunjukan nilai SAR periode sekarang dan yang akan dating. Pada titik awal nilai SAR ditentukan oleh nilai harga tertinggi ataupun terendah pada sebuah periode, dan untuk SAR periode selanjutnya dapat menggunakan persamaan diatas. EP merupakan nilai ekstrim dari sebuah periode trend, AF adalah acceleration factor, sebuah koefisien yang digunakan sebagai batasan dari sebuah periode SAR. Nilai AF dimulai dari 0 – 0.2 dengan kenaikan 0.02. pada saat AF mencapai nilai 0.2, EP = extreme point yang ada pada periode tersebut, dapat berupa nilai terendah atau nilai tertinggi tergantung kepada posisi trend saat itu.
Indikator PSAR digunakan untuk menentukan kapan kita harus melakukan apa, misalnya, kita diberikan indikasi untuk melakukan pembelian ketika harga asli berada diatas nilai SAR.
Indikator PSAR adalah indikator repaint yang merugikan jika digunakan secara tidak tepat. Titik balik indikator ini lebih cocok digunakan sebagai batas stop loss untuk meminimalisir kerugian pada saat berinvestasi sekaligus digunakan sebagai penanda pembalikan trend.
Admin kolonginfo.com juga telah bahas metode lainnya untuk analisis data.
Referensi:
Wilder, J. Welles. New Concepts in Technical Trading Systems. 1978. Pp.9-10
Kritzer, Adam. Forex for Beginners A comperhensive Guide to Profiting from the Global Currency Markets. New York: Apress, 2012